Tahun 2024 adalah tahun politik. Ajang pemilihan umum (pemilu) Indonesia dilangsungkan dengan serentak pada tanggal 14 Februari 2024. Pemilu diselenggarakan untuk memilih kepala negara, anggota DPR, anggota DPRD Provinsi, anggota DPRD Kabupaten/ Kota, dan anggota DPD.
Dalam masa pemilu, obrolan politik di masyarakat akan semakin gencar dan seru membicarakan kondisi politik serta kandidat-kandidat yang berpartisipasi dalam pemilu. Hal ini terjadi di berbagai lapisan masyarakat dan di berbagai tempat. Tidak jarang kita melihat bapak-bapak berkumpul di warung untuk membicarakan kondisi politik sambil menyesap kopi dan menikmati makanan ringan, atau pekerja-pekerja kantoran yang berkumpul di tempat makan sambil berdebat mengenai kandidat-kandidat yang mereka pilih masing-masing.
Kebiasaan meminum kopi sudah menjadi hal yang biasa dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Kita mengenal istilah ngopi atau ngupi yang bermakna meminum kopi. Kegiatan ngopi ini umumnya dilakukan oleh beberapa orang sambil diselingi aktivitas tertentu seperti diskusi atau obrolan santai maupun serius yang dilakukan di warung kopi, kedai kopi, atau coffee shop.
Dalam kaitannya dengan pemilu atau pilkada, tempat ngopi tidak jarang menjadi tempat berkumpul tim sukses, pendukung, atau simpatisan calon tertentu untuk membicarakan strategi atau perkembangan situasi politik. Bahkan masing-masing dari pendukung calon memiliki tempat ngopi langganan masing-masing untuk berkumpul. Dari sini kita dapat melihat betapa politik sangat erat kaitannya dengan kegiatan meminum kopi.
Dalam masa pemilu, kecenderungan minum kopi masyarakat Indonesia semakin meningkat dari biasanya. Berdasarkan data Kementerian Pertanian, di tahun pemilu 2019, konsumsi kopi mencapai 335.540 ton. Data tersebut meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2018, yaitu sebesar 314.365 ton. Kenaikan yang sama juga terlihat dalam konsumsi rokok. Di periode yang sama, produksi rokok rata-rata tahun 2019 adalah 29,6 milyar batang, Sementara di tahun 2018 produksi rata-rata rokok adalah 24, 36 milyar batang. Hal ini disebabkan oleh kecenderungan masyarakat saat berkumpul selalu tersedia kopi dan rokok yang seringkali dikonsumsi berdampingan.
Konsumsi kopi tidak hanya melibatkan masyarakat umum yang sering berkumpul. Penggiat bisnis minuman kopi seperti coffee shop juga turut serta mempopulerkan kopi dalam bentuk promo atau diskon yang ditujukan kepada pemilih, Umumnya promo atau diskon akan diberikan kepada pemilih yang telah menunaikan haknya dengan jalan memperlihat jari yang telah dicelup tinta tanda telah memilih. Selain itu ada pula kampanye-kampanye yang terkadang membagikan kopi gratis di tempat-tempat umum. Tidak heran bila kopi menjadi salah satu minum favorit di Indonesia.
Di ajang kontestasi pemilu kali ini, kita memilih calon presiden dan calon wakil rakyat yang akan menentukan keberlangsungan jalannya pemerintahan negara kita. Gunakan hak pilih Anda dengan bijak seperti Anda memilih kopi yang Anda minum. Kopi Toraja dapat menjadi pilihan utama Anda untuk dinikmati. Rasa dan aromanya yang lezat dan khas akan membuat Anda lebih segar dalam menghadapi hari. Dapatkan kopi Toraja bermutu tinggi di toko online resmi Sulotco.