Kopi Arabika dan Robusta: Apa Bedanya?
Rahasia di balik setiap cangkir kopi yang lembut dan harum adalah biji kopinya. Menurut Royal Botanical Garden, Kew ada 124 spesies kopi yang berbeda. Ketika datang ke budidaya komersial, dua spesies produktif sementara yang lain sebagian besar diabaikan. Arabika dan Robusta dianggap sebagai biji kopi standar tertinggi karena upaya yang dilakukan dalam penelitian, dan teknik penanaman yang disesuaikan dengan 2 spesies kopi ini.
Terlepas dari apa yang tampak seperti pendekatan yang sempit, kedua spesies ini dapat menghasilkan spektrum rasa dan karakteristik yang sangat luas. Mereka mungkin terasa asam, pahit, atau manis, dengan aroma atau nada bunga, herbal, buah atau cokelat.
Sebagai peminum kopi, Anda hampir pasti pernah mencoba arabika dan Robusta, terkadang dalam secangkir kopi yang sama. Jadi, apa perbedaan antara keduanya?
Arabika
Arabika pertama kali dibudidayakan di dataran tinggi Ethiopia pada abad ke-17 dan umumnya tumbuh di ketinggian dari 900 meter hingga 1,5 km (3000 ff – 4900 ft). Pada ketinggian ini, kopi mengandung keasaman tinggi, namun rendah kafein dalam tubuhnya. Biasanya arabika memiliki kandungan gula yang lebih tinggi dari Robusta dan pada umumnya memiliki profil yang lebih bersih dengan bodi yang lebih ringan.
Tanaman Arabika ini merupakan biji kopi yang paling sulit ditanam karena rentan terhadap hama dan serangga serta membutuhkan suhu dan ketinggian yang lebih tinggi dari Robusta. Selain itu, tanaman dewasa penuh saat berumur 7 tahun dan dapat tumbuh setinggi 5 meter; namun, tanaman dipangkas hingga 2 meter untuk proses komersial, untuk menjaga agar buah ceri tetap dalam jangkauan. Rasa dan aroma kopi biasanya akan berbunga-bunga, berbunga-bunga, manis, dan halus.
Robusta
Spesies tanaman kopi ini tumbuh paling baik dari 600 meter hingga 1 km (2000 kaki – 3280 kaki) di atas permukaan laut, yang lebih rendah dari Arabika. Selain itu, pohon Robusta dewasa membutuhkan waktu 3 tahun untuk matang, dan dapat tumbuh hingga 30 kaki. Karena tanaman kopi ditanam pada tingkat rendah, ia menciptakan asam klorogenat yang mempertahankan profil rasa.
Keistimewaan biji kopi ini adalah jauh lebih tahan terhadap hama, sehingga penanganannya lebih mudah berkat bahan pelindungnya. Oleh karena itu, biji kopi ini populer ditanam di banyak lokasi lain di dunia. Selain itu, kopi membawa lebih banyak kandungan kafein dan secara khas beraroma cokelat, pedas, dan bersahaja dengan nada buah.




