Kopi Luwak Toraja Sulotco

luwak toraja
Menurut survey yang dilakukan Snapcart, hampir 79% dari warga negara Indonesia mengonsumsi kopi secara rutin, yaitu sebanyak satu cangkir kopi tiap harinya.

Ada orang yang lebih suka bentuk kopi yang sudah berupa bubuk, dan ada juga yang lebih suka membuat kopinya dengan menggiling langsung biji kopinya sesuai dengan seleranya. Jenis minuman kopi yang ada di luar sana juga beragam, seperti espresso, cappuccino, decaf, dan lainnya.

Mungkin kalian juga pernah mendengar tentang biji kopi yang terbuat dari sisa kotoran hewan, yaitu kotoran luwak/musang. Terdengar aneh bukan? Walaupun begitu, kopi luwak merupakan salah satu biji kopi yang termahal di dunia. Pada artikel ini, kita akan mengulik sejarah, proses, serta manfaat dari kopi luwak.

Kopi luwak pertama kali ditemukan pada awal abad ke-18, saat Belanda membuka perkebunan tanaman kopi di pulau Jawa dan Sumatera. Dengan hadirnya perkebunan kopi tersebut, Belanda kemudian menerapkan sistem tanam paksa serta melarang pekerja di perkebunan kopi untuk memetik buah kopi untuk dikonsumsi secara pribadi. Namun para pekerja lalu menemukan sejenis musang yang suka memakan buah kopi, dan hanya daging buahnya saja yang tercerna oleh mereka, sedangkan kulit ari dan biji kopi masih utuh. Dari situ, biji kopi yang ada di dalam kotoran luwak dipungut, dicuci, disangrai, ditumbuk, dan kemudian diseduh dengan air panas, sehingga tercipta kopi luwak.

Hal ini dapat terjadi karena luwak, atau musang luwak, suka mencari buah-buahan untuk mereka konsumsi sebagai makanannya. Karena indra penciumannya yang tajam, luwak akan memilih ceri kopi yang sudah benar-benar matang untuk dikonsumsi, yang kemudian daging buahnya akan dicerna sementara biji kopinya terlindungi oleh lapisan kulit ari yang nantinya akan keluar bersama kotoran luwak.

Sulotco sendiri juga memilik varian kopi luwaknya sendiri, di mana mereka selalu dirawat dengan baik serta diberi makanan sehat dan tidak hanya mengonsumsi ceri kopi saja. Luwak diberi makan daging dan buah-buahan seperti: lele dumbo, belut, ayam, telur, pisang, dan pepaya. Buah kopi diberikan hanya seminggu sekali di masa panen. Upaya-upaya tersebut dilakukan agar luwak tetap sehat dan kualitas kopi Luwak yang dihasilkan tetap terjaga. Dikarenakan proses pembuatannya yang tidak lazim, membuat kopi ini menjadi salah satu kopi termahal di dunia.

Kopi luwak juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, dimana kopi ini aman untuk lambung dikarenakan Tingkat keasamannya yang rendah bila dibandingkan dengan kopi biasa. Kopi luwak juga menyehatkan jantung serta mengurangi resiko diabetes dan kanker.

Seperti yang sudah dikatakan di atas, Sulotco juga memiliki kopi luwaknya sendiri, dimana kami memproduksi kopi luwak menggunakan biji kopi toraja. Kopi luwak toraja saat ini sudah diekspor ke berbagai negara, yang tentu terjamin kualitasnya. Jika anda ingin mencoba kopi luwak toraja milik Sulotco, bisa kalian dapatkan di toko online resmi Sulotco, yang tersedia di Tokopedia.

Bagikan ke :

Related Articles